Infoombbsiberindonesia,com
BANGKA BELITUNG – Kasus dugaan penipuan dengan terlapor Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana, kini memasuki babak baru. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Babel resmi menaikkan status perkara tersebut ke tahap penyidikan.Kamis (14/8/2025).
Laporan ini dibuat oleh mantan manajer sebuah hotel, Adelina, yang mengaku dirugikan akibat tagihan pemesanan kamar hotel oleh Hellyana tak kunjung dibayar hampir satu tahun lamanya. Laporan tersebut teregistrasi pada 17 Juli 2025.
Direktur Dirreskrimum Polda Babel, Komisaris Besar Muhammad Rivai Arfan, menegaskan pihaknya telah mengirimkan **Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)** ke kejaksaan.
*”Sudah naik ke penyidikan. Kasus dugaan tipu-tipu itu. Bukan kasus ijazah. Kalau ijazah yang menangani Bareskrim. SPDP-nya juga sudah kita kirimkan ke kejaksaan,”* ujar Rivai, Rabu (13/8/2025).
Dengan naiknya status perkara, polisi memastikan akan memanggil Hellyana serta saksi-saksi lain untuk dimintai keterangan. *“Kapan waktunya saya belum tahu. Yang jelas pasti akan kita panggil semuanya,”* tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, Hellyana yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi yang disampaikan kepadanya belum mendapat respons.
*Awal Mula Kasus*
Kuasa hukum Adelina, Aldy Salim, menjelaskan peristiwa ini bermula saat Hellyana masih menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut Aldy, Hellyana melakukan pemesanan kamar hotel melalui Adelina selaku manajer hotel kala itu, terhitung sejak Maret 2023 hingga September 2024.
Namun, tagihan bernilai puluhan juta rupiah itu tidak kunjung dilunasi. *“Terlapor berjanji akan membayar setelah dilantik menjadi Wakil Gubernur Babel. Namun kenyataannya, setelah dilantik pun tetap tidak membayar,”* kata Aldy.
Masalah semakin pelik ketika manajemen hotel memutuskan membebankan tunggakan tersebut kepada Adelina, yang saat itu masih bekerja di hotel tersebut.
Gajinya dipotong setiap bulan untuk menutupi sisa tagihan.
Akibat tekanan finansial dan rasa ketidakadilan, Adelina akhirnya mengundurkan diri dari pekerjaannya. *“Karena dirugikan, klien kami memilih menempuh jalur hukum,”* tegas Aldy.
*Langkah Hukum dan Dampak Politik*
Naiknya kasus ini ke tahap penyidikan menjadi sorotan publik, mengingat posisi Hellyana sebagai pejabat daerah.
Proses hukum yang berjalan di Polda Babel ini berpotensi memengaruhi citra politiknya, terutama menjelang kontestasi politik lokal.
Pengamat hukum menilai, jika dalam proses penyidikan ditemukan bukti kuat, perkara ini dapat dilanjutkan hingga ke tahap persidangan.
Pasal-pasal yang mungkin dikenakan terkait tindak pidana penipuan dapat menjerat dengan ancaman hukuman pidana penjara.
Publik kini menunggu langkah Polda Babel dalam memanggil dan memeriksa Hellyana. Di sisi lain, sikap diam Hellyana dinilai sebagian pihak sebagai strategi politik, namun juga berpotensi menimbulkan persepsi negatif di mata masyarakat.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa integritas dan akuntabilitas pejabat publik berada di bawah sorotan tajam, terlebih ketika menyangkut perkara hukum yang melibatkan kepentingan pribadi dan merugikan pihak lain. (Didi/Mung Harsanto/KBO Babel)