Rabu, September 10, 2025
Google search engine
BerandaAdat & Budaya*Setelah Mediasi, RSBT Janji Perbaiki Layanan Pasien*

*Setelah Mediasi, RSBT Janji Perbaiki Layanan Pasien*

Infoombbsiberindonesia com.
Pangkalpinang — Kasus meninggalnya seorang bayi berusia 11 bulan di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang akhirnya menemukan jalan penyelesaian. Setelah melalui proses mediasi yang digelar pada Selasa (9/9/2025), pihak keluarga korban menyatakan sepakat berdamai dengan manajemen rumah sakit. Kesepakatan ini diumumkan sehari kemudian, Rabu (10/9/2025), dengan penuh harapan agar kejadian serupa tidak lagi terulang.

Mediasi berlangsung di ruang pertemuan RSBT dan dihadiri langsung oleh kedua orang tua bayi, Kepala RSBT Pangkalpinang, serta sejumlah jurnalis dari berbagai media.

Suasana awal pertemuan terasa haru dan tegang, mengingat peristiwa ini sempat memicu perhatian publik dan menjadi sorotan terkait dugaan kelalaian pelayanan medis.

Dalam forum itu, pihak manajemen rumah sakit secara terbuka menyampaikan permintaan maaf. Kepala RSBT Pangkalpinang menegaskan bahwa pihaknya sangat menyesali kejadian tersebut dan berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar pelayanan kesehatan.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam dan permohonan maaf kepada keluarga. Peristiwa ini menjadi pelajaran besar bagi kami. Kami berkomitmen melakukan perbaikan agar insiden seperti ini tidak terulang lagi,” tegas Kepala RSBT di hadapan keluarga dan awak media.

Pernyataan itu disambut dengan sikap legawa dari pihak keluarga. Perwakilan keluarga bayi mengungkapkan bahwa mereka dapat menerima itikad baik rumah sakit, meski sebelumnya sempat kecewa dan menuntut penjelasan atas dugaan kelalaian.

“Kami sudah memahami dan menerima penjelasan pihak rumah sakit. Ke depan kami tidak akan mempermasalahkan lagi, asalkan pelayanan benar-benar ditingkatkan demi keselamatan pasien,” ujar perwakilan keluarga usai mediasi.

Dengan kesepakatan damai ini, kedua belah pihak sepakat untuk menutup permasalahan tanpa melanjutkan perselisihan ke ranah hukum.

Langkah ini dipandang tidak hanya sebagai penyelesaian kasus, tetapi juga sebagai momentum penting bagi RSBT untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang mereka berikan.

Publik sebelumnya menaruh perhatian besar pada kasus ini, mengingat meninggalnya bayi 11 bulan itu disebut-sebut akibat dugaan kelalaian dalam penanganan medis.

Namun melalui dialog terbuka, pihak rumah sakit menegaskan tanggung jawab moral untuk memperbaiki sistem pelayanan, memperkuat kualitas tenaga medis, serta menjamin keamanan pasien di masa mendatang.

Kini, dengan adanya perdamaian, keluarga korban berharap pengalaman pahit mereka menjadi pemicu perbaikan serius di RSBT.

Di sisi lain, manajemen rumah sakit menganggap mediasi ini sebagai pintu menuju pembaruan, agar layanan kesehatan benar-benar berpihak pada keselamatan dan kenyamanan pasien.

Kesepakatan ini juga menjadi pengingat bahwa transparansi, dialog terbuka, serta komitmen pada perbaikan adalah kunci untuk membangun kembali kepercayaan publik yang sempat goyah.

( Didi/Sandy Batman/KBO Babel)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments