Senin, September 22, 2025
Google search engine
BerandaNasionalKomunitas Perjuang Tambang Akan Mengelar Aksi Unjuk Rasa di Kantor PT Timah...

Komunitas Perjuang Tambang Akan Mengelar Aksi Unjuk Rasa di Kantor PT Timah TBK Terkait Pembukaan Lokasi diatas Lahan Perkebunan Sawit PT GML.

InfoombbsiberIndonesia com.
BANGKABELITUNG – Suryadi (41) seorang tokoh pemuda asal warga Desa Bukit Layang, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengaku sangat kesal dan geram lantaran dirinya saat ini merasa mendapat ancaman dari seseorang yang tak dikenalnya. Kejadian ini dialami saat ia menerima panggilan telepon dari seorang sahabatmya.

Menurut pria yang suka dipanggil dengan sebutan nama ‘Yadi Balok’ ini mengaku jika kejadian dialaminya itu tak lain buntut pasca aksi sekelompok warga mendatangi lokasi tambang di dalam area perkebunan kelapa sawit PT Gunung Maras Lestari (GML), Senin (17/9/2025) lalu, namun sesaat tiba di lokasi warga pun tak menyangka akan didatangi 3 orang pria diketahui merupakan anggota TNI AD  yang memang terlihat telah lama berada di sekitar lokasi.

Yadi menceritakan kronologis singkat kejadian ancamam terhadapnya berawal saat ia menerima panggilan telepon seluler dari seorang sahabat yang dikenalnya, Fer warga Desa Sempan, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Jumat (19/9/2025) siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Dalam pembicaraan sambungan telepon siang itu, Fer menurut Yadi awalnya membicarakan seputar permasalahan rencana aktivitas tambang kini menuai gejolak dari sejumlah kalangan masyarakat asal berbagai desa, dan Fer meminta agar dirinya menunda rencana melakukan aksi demo bersama warga lainnya terkait rencana penambangan timah di area perkebunan PT GML.

“Yadi …, ikutlah arahan jangan aksi dulu tunggu sampai hari Rabu ini keputusannya,” kata Fer ditelepon terkesan memaksa Yadi untuk mengurungkan rencana aksi demo yang direncanakan oleh Yadi dan sejumlah warga desa lainnya.

Namun permintaan Fer seketika itu ditolak oleh Yadi, alasan Yadi rencana aksi demo itu memang sedang dipersiapkan pihaknya terkait rencana tambang di area perkebunan PT GML namun rencana itu kini menuai protes warga lantaran kegiatan tambang tak melibatkan masyarakat, bahkan Yadi menegaskan rencana demo itu pun tak lain bermaksud ingin memperjuangkan hak masyarakat sejumlah desa yang terdampak hak plasma 20 % dari PT GML.

“Saat sedang berbicara dengan Fer di telepon terdengar jelas ada suara pria di dekat Fer ikut ngomong juga, dan pria itu terdengar berkata jangan diurus biar diculik saja,” terang Yadi menceritakan kronologis singkat kepada tim media ini, Jumat (19/9/2025) siang di Sungailiat, Bangka.

Meski sempat mendengar nada ancaman itu, sebaliknya Yadi menyatakan dirinya tetap bersikeras pada pendirianya untuk merealisasikan rencana aksi yang sedang dipersiapkanya dan sejumlah warga desa lainnya lantaran demi memperjuangkan hak masyarakat.

Meski begitu Yadi meyakini jika pria yang ikut berada dekat Fer ikut berbicara terdengar dalam telepon yang mengancam akan menculiknya bukanlah warga biasa, namun hal itu malah tak dianggapnya sama sekali.

Terkait kejadian dialaminya Yadi menegaskan aksi puluhan warga mendatangi lokasi tambang dalam area perkebunan sawit PT GML (divisi 5) baru-baru ini sesungguhnya merupakan bentuk reaksi spontan masyarakat yang ingin menyaksikan langsung terkait kabar soal rencana mitra PT Timah Tbk asal Bangka Barat akan membuka kegiatan penambangan di kawasan perkebunan PT GML.

“Kabar itu ternyata benar setelah sejumlah warga mendatangi lokasi tambang dalam kebun sawit PT GML. Aksi sejumlah sejumlah warga hari itu spontan,” terang Yadi.

Aktivitas pembukaan lokasi area tambang oleh mitra PT Timah dalam perkebunan PT GML justru menuai sorotan dan protes dari warga lantaran warga merasa tak dihargai oleh pihak PT GML termasuk mitra PT Timah.

“Bagaimana mungkin PT GML bisa memberikan ijin kegiatan tambang di lokasi itu?, sementara kewajiban membayar hak plasma masyarakar sebesar 20% belumlah direalisasikan. Termasuk mitra PT Timah Tbk melakukan sosialisasi pun tidak kepada masyarakat,” singgung Yadi.

Sebaliknya, jika memang pihak PT Timah selaku pemegang IUP di atas lahan perkebunan PT GML hingga memberikan kewenangan kepada mitranya untuk melakukan kegiatan pertambangan hendaknya melibatkan pula masyarakat sekitar khususnya warga dari sejumlah desa terdampak hak plasma dari usaha perkebunan sawit PT GML.

Tak cuma itu Yadi mengungkapkan jika ia bersama warga asal berbagai desa lainnya dalam kesatuan wadah Komunitas Pejuang Tambang Rakyat Banyak dalam waktu dekat ini berencana akan menggelar aksi unjuk rasa di kantor PT Timah Tbk guna menyampaikan aspirasi terkait pembukaan lokasi pertambangan timah di atas lahan perkebunan sawit PT GML.

(Didi/ Ryan/tim KBO .

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments