Kamis, Oktober 16, 2025
Google search engine
BerandaNasional“Nadya Sudarto, Mahasiswi As’adiyah yang Jadi Penghubung Delegasi Kamboja di Ajang Internasional”

“Nadya Sudarto, Mahasiswi As’adiyah yang Jadi Penghubung Delegasi Kamboja di Ajang Internasional”

Infoombbsiberindonesia.com-Tak banyak yang tahu, di balik suksesnya pelaksanaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, ada sosok muda inspiratif yang menjadi jembatan komunikasi antara Indonesia dan Kamboja.

Dia adalah Nadya Sudarto, mahasiswi Mahad Aly As’adiyah Sengkang, yang mendapat kepercayaan dari Kementerian Agama RI sebagai Liaison Officer (LO) bagi delegasi asal Kamboja.

Dikenal ramah dan berkepribadian hangat, Nadya bukan gadis biasa. Putri dari pasangan Nor Syamsudarto dan Besse Istiana ini ternyata menguasai tiga bahasa asing, yakni Arab, Inggris, dan Melayu. Keahliannya membuat Nadya dipercaya menjadi penghubung, penerjemah, sekaligus pemandu wisata (tour guide) bagi para tamu internasional.

“Alhamdulillah, luar biasa senangnya bisa menjadi bagian dari kegiatan bergengsi ini. Banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang saya dapatkan,” tutur Nadya dengan senyum khasnya, Senin (6/10/2025).

Selama mendampingi rombongan Kamboja, Nadya mengaku tidak sedikit pun merasa terbebani. Justru pengalaman itu menjadi motivasi besar baginya untuk terus berkembang.

“Tidak ada beban sama sekali, malah jadi penyemangat untuk belajar lebih banyak lagi,” ujarnya.

Menariknya, Nadya juga membagikan kesan para delegasi Kamboja selama berada di Wajo.

“Mereka bilang Indonesia, khususnya Wajo, mirip dengan Kamboja. Orang-orangnya ramah, suka tersenyum. Itu yang paling mereka kagumi,” ceritanya.

Soal kuliner, para tamu Kamboja ternyata jatuh cinta dengan makanan khas Bugis.

“Mereka suka Sanggara Peppe (pisang pukul) dan Roti Berre. Katanya unik dan enak sekali,” ucap Nadya.

Tak hanya itu, Nadya juga sempat memperkenalkan mereka pada ‘Bale Kamboja’ (Ikan Nila) — menu khas yang ternyata disukai para tamu negeri seribu pagoda itu.

“Dagingnya lembut dan tidak amis, mereka senang sekali,” tambahnya sambil tertawa.

Bagi Nadya, pencapaian ini tak lepas dari doa dan dukungan penuh orang tuanya.

“Sejak kecil, orang tua selalu pesan agar tetap rendah hati dan memberikan yang terbaik bagi tamu. Harus membuat mereka nyaman dan meninggalkan kesan positif,” tuturnya penuh haru.

Kini, pengalaman menjadi LO internasional menambah catatan prestasi bagi mahasiswi semester tujuh itu. Nadya berharap, langkah kecilnya ini bisa menjadi inspirasi bagi anak muda lain di Wajo untuk berani menembus dunia global dengan kemampuan bahasa dan sikap ramah.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments